Thursday, December 27, 2012

Sok bijak

Sesuai judul diatas.

Pasti kalian sering mendengar,  mengucapkan, bahkan di katain dengan kata-kata itu dalam keseharian bukan ?
yah memang begitulah adanya.

saya pun juga tidak menutupi diri dengan kemunafikan untuk mengatakan bahwa saya pernah berkata seperti itu terhadap orang.

Sebenernya sungguh tidak pantas untuk mengatakan orang lain sok bijak.
Karena apapun alasannya seseorang sedang berlaku bijak harusnya kita hargai saja.

Allah saja memberikan pahala bagi orang yang baru berniat melakukan kebaikan.
baru berniat saja lho.

“Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla telah menetapkan kebaikan dan keburukan kemudian menjelaskannya. Barang siapa yang berkeinginan untuk berbuat kebaikan kemudian dia tidak melakukannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berkeinginan melakukan kebaikan kemudian ia melakukannya, Allah mencatat untuknya 10-700 kali lipat kebaikan sampai tidak terhingga. Jika dia berkeinginan untuk melakukan kejelekan kemudian dia tidak mengamalkannya, Allah mencatat baginya satu kebaikan yang sempurna. Jika dia berkeinginan melakukannya, kemudian dia melakukannya maka Allah mencatat baginya satu kejelekan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

bukankah tidak susah bukan menghargai kebaikan seseorang ?

:)

Lantas kenapa masih sering kita mnedengar kata sok bijak ?

Itu karena si penilai, menilai seseorang dengan menggunakan standar penilaian nya adalah diri mereka sendiri.

Anda adalah apa yang anda pikirkan. tetapi orang lain yang anda pikirkan belum tentu dia adalah sama dengan anda.

jadi apabila ada orang berkata sok bijak kepada orang lain. dengan kata lain dia memposisikan dirinya di posisi orang itu dan dia merasa sok bijak apabila di posisi itu.

itulah mengapa sering kita dengar, Manusia sering meracuni dirinya dengan pikiran pikiran menyesatkan yang di buatnya sendiri.

Kita seringkali menghakimi seseorang dengan pikiran sesat yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya.

Jadi apabila kita berkata orang lain sok bijak, faktanya adalah diri kita yang sok bijak

Kita bilang orang lain munafik, faktamya adalah diri kita sendiri yang munafik.

:)


maaf ya apabila saya lagi lagi sok bijak dan sok tau.

semoga ke '' sok bijak ''an saya bermanfaat bagi kita semua

Allahuma amiiien





 

Tuesday, December 25, 2012

Nikmati Proses, Kurangi Protes

Banyak orang yang berjuang mati-matian untuk mengejar keinginan mereka, tetapi pada saat keinginan mereka tercapai, kadang mereka bingung sendiri.
karena kebahagiaan yang di dapat tidak sepadan dengan perjuangan mereka.
kenapa ?

Kalo saya boleh sok tau nih ya.
Mungkin mereka kurang menikmati proses saat mereka mengejar keinginan itu.
mereka hanya fokus mengejar tujuan.
padahal saat berlari menuju tujuan itu, kita bisa memetik beberapa kebahagian yang bisa dinikmati saat sampai di ujung jalan tujuan nanti.

Saat kita menikmati proses saat kita ingin mengejar impian kita, maka kita akan senang hati melakukan apapun, karena kita tahu semua yang terjadi itu adalah proses pembelajaran menuju yang terbaik. saat kita gagal kita belajar agar kegagalan itu tidak terjadi lagi, dan saat kita sukses kita menjaga bagaimana mengelola kesuksesan itu agar mendapatkan watu yang tepat untuk lebih sukse lagi.

Menikmati proses sambil berprotes terkadang menggugurkan kebahagiaan yang ada di dalam proses itu sendiri.
Protes hanya membuat kita kesal, dongkol, dan selalu merasa tidak puas terhadap apapun.

Protes sih sah sah saja, tetapi jangan terlalu memaksa agar semua yang ada dilingkungan terjadi sesuai kehendak kita.
lingkungan tidak memberi dampak apa apa kepada kita, kita lah yang memberi dampak terhadap lingkungan.

aduh makin lama saya makin sok tau nih .
hahaha

intinya nikmati apa yang terjadi, tanpa banyak berprotes terhadap diri.

Semoga ke sok tauan saya ini bermanfaat ya bagi kita semua

:)


Monday, December 10, 2012

Apa Enaknya Mendaki ?



Judul di atas mungkin sering mereka tanyakan kepada orang pencinta gunung

biasanya pertanyaan itu selalu di barengi dengan pertanyaan lain
seperti :

- Ngapain juga di daki, toh udah capek di atas ntar turun lagi kan ?

-Emang di atas ada apa ?

-Gak buang-buang waktu tuh jalan kaki ber jam-jam bahkan berhari hari ?

-Ngapain juga kesana, cari penyakit doang.

ya begitulah segelintir pertanyaan dan pernyataan dari mereka.

:)

sebenarnyaaku tidak sering melakukan pendakian, banyak teman-teman yang sudah sangat sering mendaki Gunung.
tetapi sebagai penikmat nya dan juga sering di lontarkan pernyataan dan pertanyaan bernada meneyepelekan seperti itu juga lama-lama bikin kuping memerah
:')


Kami  bisa saja berbaring di atas kasur empuk dan bersembunyi di bawah selimut hangat untuk mewujudkannya.

tapi kami juga punya mimpi yaitu bisa berdiri lebih tinggi dari langit dan membungkuk dan bersujud  lebih rendah dari tuhan dan lebih tinggi daripada yang biasa  dilakukan agar lebih merasa dekat dengan Nya.

Mungkin dengan tidur dan bersembunyi di balik selimut hangat kami merasa lebih nyaman
tapi itu hanya membikin nyaman beberapa saat dan sampai akhirnya kenyataan menampar pada saat terbangun nanti.  

Kami lebih suka menangung resiko besar. itu tidak seberapa sakit di banding dengan tamparan yang membangunkan kami saat kami di kasur dan di bawah selimut hangat bahwa semua yang di dapat saat merasa nyaman itu hanyalah mimpi

:)

Pages

This is my note